What is WPAP??
Assalamualaikum.. Salam Blogger
Kali ini disambung dengan pengenalan WPAP
Ada yang tahu??
WPAP is....
WPAP adalah seni pop art asli dari Indonesia
Mungkin banyak dari kita yang sering melihat karya grafis kotak-kotak yang sering disebut WPAP, apa itu?
Ini berawal dari salah seorang maestro ilustrator Indonesia bernama Wedha Abdul Rasyid yang mengalami penurunan fungsi penglihatan karena usia yang lanjut. ketika itu usia beliau 40, sudah merasakan menurunnya fungsi mata. Ditambah lagi sebagai seorang yang kurang sekali mengindahkan gaya hidup sehat, beliau mulai merasa terlalu cepat lelah. Kendala fisik itu mulai mengganggu setiap kali beliau harus menyelesaikan gambar, apalagi gambar sosok manusia realis yang menurut beliau bertingkat kesulitan paling tinggi. Memilih dan mencampur warna menjadi hal yang menyulitkan. Kemiripan warna kulit manusia, kehalusan goresan, menjadi sesuatu yang mahal buat beliau.
Dalam keadaan seperti itulah kemudian beliau mulai memikirkan cara melukis atau menggambar wajah manusia dengan cara yang lebih mudah. Cara yang memungkinkan beliau menghindarkan diri dari keharusan mengolah warna kulit manusia yang sulit, cara tanpa tuntutan ketrampilan yang memadai untuk memulas. Yang kemudian gaya gambar kotak-kotaknya ini disebut dengan WPAP atau Wedha’s Pop Art Portrait.
Dalam keadaan seperti itulah kemudian beliau mulai memikirkan cara melukis atau menggambar wajah manusia dengan cara yang lebih mudah. Cara yang memungkinkan beliau menghindarkan diri dari keharusan mengolah warna kulit manusia yang sulit, cara tanpa tuntutan ketrampilan yang memadai untuk memulas. Yang kemudian gaya gambar kotak-kotaknya ini disebut dengan WPAP atau Wedha’s Pop Art Portrait.
Wedha adalah salah seorang ilustrator majalah senior yang sudah
berkiprah dibanyak majalah top Indonesia. Kepiawaiannya itu menggiring
Wedha untuk akhirnya menelurkan sebuah gaya pada karya pop yang akhirnya
sangat digandrungi oleh banyak seniman dan praktisi grafis.
Bapak Wedha Abdul Rasyid |
WPAP Bpk. Wedha |
Oke masuk ke penjelasan teknis dari WPAP..
WPAP ( Wedha’s Pop Art Portrait) adalah gaya ilustrasi potret manusia (biasanya figur-figur terkenal) yang didominasi bidang-bidang datar marak warna depan, tengah dan belakang untuk menimbulkan dimensi, yang dibentuk dari garis-garis imajiner tegas dimana bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya dengan proses tracing kreatif yang tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di trace. Seperti ini contohnya...
WPAP the Beatles |
Agar secara global bentuk wajah yang akan dilukis masih tetap sama, ada 3 pilihan cara yang bisa dilakukan:
1. Membuat sket langsung sambil memandang fotonya
2. Menggunakan proyektor untuk memproyeksikan foto yang akan di lukis pada kanvas atau kertas gambar
3. Tracing
1. Membuat sket langsung sambil memandang fotonya
2. Menggunakan proyektor untuk memproyeksikan foto yang akan di lukis pada kanvas atau kertas gambar
3. Tracing
Pada proses inilah prinsip-prinsip dalam ilmu ukur ruang menurut beliau, yang berperan kuat.
Beberapa prinsip itu adalah :
• Garis lengkung pada hakikatnya adalah gabungan dari garis lurus pendek dalam jumlah tak terhingga.
• Bidang lengkung pada hakikatnya adalah gabungan bidang-bidang datar dalam jumlah tak terhingga
Beberapa prinsip itu adalah :
• Garis lengkung pada hakikatnya adalah gabungan dari garis lurus pendek dalam jumlah tak terhingga.
• Bidang lengkung pada hakikatnya adalah gabungan bidang-bidang datar dalam jumlah tak terhingga
Pewarnaan
warna didasarkan pada 3 komponen, ada warna depan, warna tengah dan belakang. Perbedaan ini cukup untuk menimbulkan dimensi. Dan inilah aturan main yang biasa dipakai dalam mewarnai setiap karya WPAP, walaupun penafsiran atas tataran itu bisa berbeda pada setiap karya. Untuk suatu karya terkadang beliau menganggap kuning sebagai warna depan. Tentu warna tengahnya bisa oranye atau hijau muda sedang untuk warna belakangnya bisa ungu atau coklat. Tetapi di lain waktu warna kuning yang sama bisa diperlakukan sebagai warna tengah. Tentu saja warna putihlah yang dianggap sebagai warna depan dan biru atau hijau sebagai warna belakang.
warna didasarkan pada 3 komponen, ada warna depan, warna tengah dan belakang. Perbedaan ini cukup untuk menimbulkan dimensi. Dan inilah aturan main yang biasa dipakai dalam mewarnai setiap karya WPAP, walaupun penafsiran atas tataran itu bisa berbeda pada setiap karya. Untuk suatu karya terkadang beliau menganggap kuning sebagai warna depan. Tentu warna tengahnya bisa oranye atau hijau muda sedang untuk warna belakangnya bisa ungu atau coklat. Tetapi di lain waktu warna kuning yang sama bisa diperlakukan sebagai warna tengah. Tentu saja warna putihlah yang dianggap sebagai warna depan dan biru atau hijau sebagai warna belakang.
Dikutip dari Bapak Wedha Abdul Rasyid founder WPAP
0 comments:
Post a Comment