Pengenalan-2: Vector Art
Next Chapter... Mungkin ada yang masi bingung dan asing, atw bingung aja tp udah pernah denger, atw belum pernah denger dan asing. Makin bingung kaan?? hehehehhh
To the point aja,
Apa itu Vektor Art??
Yupp betul banget! Oh belum yah....
hehehh jangan serius2 bacanya...
Secara umum, dalam dunia desain grafis kita dapat membedakan 2 (dua) ranah besar ragam desain, yaitu desain berbasis vector (vector based design) dan desain berbasis bitmap (bitmap based design).
Mengapa musti ada pembedaan semacam ini? Mungkin Anda bertanya demikian. Well, alasannya adalah, karena memang software desain yang ada menggunakan sistem yang berbeda berdasarkan dua kategori di atas.
Desain berbasis vector menggunakan perhitungan matematis dalam menentukan dan menampilkan obyek-obyek penyusun sebuah desain. Perhitungan matematis ini ini meliputi berbagai parameter penyusun suatu obyek, seperti posisi koordinat, tebal tipisnya garis luar (outline), warna isi (fill) obyek dan berbagai parameter lain. Sehingga untuk melakukan pengeditan terdapat obyek desain berbasis vector sama artinya dengan mengedit parameter penyusunnya.
Sebagai konsekuensinya, desain berbasis vector mempunyai keunggulan di mana Anda bisa mengubah bentuk, ukuran dan berbagai parameter lainnya secara bebas tanpa khawatir akan terjadi penurunan kualitas tampilan maupun kualitas cetaknya. Anda akan temukan tampilan yang senantiasa tajam, jelas dan bagus pada obyek desain berbasis vector. Sifat desain vector yang senantiasa terlihat tajam ini disebut dengan resolution independent (resolusi bebas).
Vector lebih cocok untuk membuat obyek desain berbetuk geometris, seperti kotak, lingkaran, elips dan poligon. Akan relatif sulit untuk membuat desain dengan tekstur kompleksi seperti pada foto menggunakan model vector ini.
Oleh karenanya, desain vector lebih banyak digunakan untuk membuat desain-desain yang menekankan pada soliditas bentuk dan warna, serta fleksibilitas ukuran , seperti desain logo, letterhead, kartun dan sebagainya.
Secara umum, dalam dunia desain grafis kita dapat membedakan 2 (dua) ranah besar ragam desain, yaitu desain berbasis vector (vector based design) dan desain berbasis bitmap (bitmap based design).
Mengapa musti ada pembedaan semacam ini? Mungkin Anda bertanya demikian. Well, alasannya adalah, karena memang software desain yang ada menggunakan sistem yang berbeda berdasarkan dua kategori di atas.
Desain berbasis vector menggunakan perhitungan matematis dalam menentukan dan menampilkan obyek-obyek penyusun sebuah desain. Perhitungan matematis ini ini meliputi berbagai parameter penyusun suatu obyek, seperti posisi koordinat, tebal tipisnya garis luar (outline), warna isi (fill) obyek dan berbagai parameter lain. Sehingga untuk melakukan pengeditan terdapat obyek desain berbasis vector sama artinya dengan mengedit parameter penyusunnya.
Sebagai konsekuensinya, desain berbasis vector mempunyai keunggulan di mana Anda bisa mengubah bentuk, ukuran dan berbagai parameter lainnya secara bebas tanpa khawatir akan terjadi penurunan kualitas tampilan maupun kualitas cetaknya. Anda akan temukan tampilan yang senantiasa tajam, jelas dan bagus pada obyek desain berbasis vector. Sifat desain vector yang senantiasa terlihat tajam ini disebut dengan resolution independent (resolusi bebas).
Vector lebih cocok untuk membuat obyek desain berbetuk geometris, seperti kotak, lingkaran, elips dan poligon. Akan relatif sulit untuk membuat desain dengan tekstur kompleksi seperti pada foto menggunakan model vector ini.
Oleh karenanya, desain vector lebih banyak digunakan untuk membuat desain-desain yang menekankan pada soliditas bentuk dan warna, serta fleksibilitas ukuran , seperti desain logo, letterhead, kartun dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa diperoleh dari kemampuan desain vector:
- Desain vector banyak digunakan untuk membuat desain-desain yang membutuhkan soliditas bentuk, warna dan fleksibilitas ukuran, seperti logo dan letterhead. Dengan menguasai desain vector, Anda akan lebih mampu dalam merancang, membuat atau mengedit desain logo, letterhead dan sebagainya. Di mana, perancangan dan pembuatan logo adalah salah satu kerja kreatif yang pasti akan Anda temui saat berkecimpung dengan dunia desain grafis.
- Desain vector memungkinkan Anda untuk lebih mengeksplorasi kemampuan Anda dalam membuat bentuk, memilih warna, mengatur tata letak (layout) dan berbagai elemen-elemen dasar desain lainnya. Semakin sering Anda melatih membuat desain vector, semakin mahir pula Anda dalam membuat sebuah desain.
- Desain vector memungkinkan Anda menampilkan identitas diri Anda secara personal dalam karya desain yang Anda kerjakan. Mengapa demikian? Hal ini karena sebuah desain vector merupakan sebuah obyek ilustrasi, di mana tak akan pernah ada dua ilustrasi yang bisa benar-benar sama. Sentuhan artistik desainer di belakangnya akan sangat kuat mewarnai tampilan obyek vector bersangkutan. Sehingga, kita akan bisa mengindentifikasikan sebuah karya dengan sosok desainer tertentu. Di sinilah tempat Anda menunjukkan jati diri.
- Desain vector memungkinkan adanya eksplorasi terhadap bentuk dan elemen-elemen desain yang sekiranya tak bisa ditemukan pada pengeditan image bitmap. Di mana, sebuah ilustrasi memberi seorang desainer keleluasaan untuk membentuk dan mengeditnya, sesuai dengan imajinasi dan teknik yang dimilikinya. Batasan yang ada hanyalah soal kreatifitas.
- Desain vector memungkinkan Anda menciptakan karya yang orisinal dan khas dengan sentuhan personal. Inilah sekiranya alasan terkuat mengapa Anda perlu mempertimbangkan untuk berkarya lewat desain vector. Karena melaluinya Anda bisa tunjukkan kepada dunia siapa Anda sebenrnya.
Sekelumit Tentang Dasar-dasar Desain
Secara sederhana, ada 2 (dua) hal pokok yang musti Anda pahami sebelum mulai mendesain, yaitu elemen-elemen desain dan konsep dasar desain. Kita akan mulai terlebih dulu dengan elemen-elemen desain.
Elemen desain adalah apa saja yang menyusun atau menjadi basis sebuah desain. Elemen desain ini sangat beragam jenisnya, Anda pun bisa menambahkan atau mengurangi sesuai kebutuhan dalm pemahaman Anda. Namun, secara garis besarnya ada beberapa elemen desain yang musti Anda pegang, yaitu:
1. Line (Garis)
2. Form & Space (Bentuk & Ruang)
3. Color (Warna)
4. Type (Teks)
5. Texture & Image (Tekstur & Gambar)
6. Balance (Keseimbangan)
7. Contrast (Kontras)
8. Continuity (Kontinuitas)
9. Repetition (Repetisi)
10. Unity (Kesatuan)
Secara sederhana, ada 2 (dua) hal pokok yang musti Anda pahami sebelum mulai mendesain, yaitu elemen-elemen desain dan konsep dasar desain. Kita akan mulai terlebih dulu dengan elemen-elemen desain.
Elemen desain adalah apa saja yang menyusun atau menjadi basis sebuah desain. Elemen desain ini sangat beragam jenisnya, Anda pun bisa menambahkan atau mengurangi sesuai kebutuhan dalm pemahaman Anda. Namun, secara garis besarnya ada beberapa elemen desain yang musti Anda pegang, yaitu:
1. Line (Garis)
2. Form & Space (Bentuk & Ruang)
3. Color (Warna)
4. Type (Teks)
5. Texture & Image (Tekstur & Gambar)
6. Balance (Keseimbangan)
7. Contrast (Kontras)
8. Continuity (Kontinuitas)
9. Repetition (Repetisi)
10. Unity (Kesatuan)
Udah ya jangan panjang-panjang ntar tambah bikin bingung, biar lebih jelasnya baca aja bukunya.;P
Salam Bloggers...;)
Diambil dari buku "Desain Vector dan Tracing dengan Illustrator" by Hasto Suprayogo
Diambil dari buku "Desain Vector dan Tracing dengan Illustrator" by Hasto Suprayogo
0 comments:
Post a Comment