Jasa Vector art, Pop art, WPAP, Face Drawing
Monday, December 31, 2012
Thursday, December 20, 2012
Assalamualaikum.. Salam Blogger
Kali ini disambung dengan pengenalan WPAP
Ada yang tahu??
WPAP is....
WPAP adalah seni pop art asli dari Indonesia
Mungkin banyak dari kita yang sering melihat karya grafis kotak-kotak yang sering disebut WPAP, apa itu?
Ini berawal dari salah seorang maestro ilustrator Indonesia bernama Wedha Abdul Rasyid yang mengalami penurunan fungsi penglihatan karena usia yang lanjut. ketika itu usia beliau 40, sudah merasakan menurunnya fungsi mata. Ditambah lagi sebagai seorang yang kurang sekali mengindahkan gaya hidup sehat, beliau mulai merasa terlalu cepat lelah. Kendala fisik itu mulai mengganggu setiap kali beliau harus menyelesaikan gambar, apalagi gambar sosok manusia realis yang menurut beliau bertingkat kesulitan paling tinggi. Memilih dan mencampur warna menjadi hal yang menyulitkan. Kemiripan warna kulit manusia, kehalusan goresan, menjadi sesuatu yang mahal buat beliau.
Dalam keadaan seperti itulah kemudian beliau mulai memikirkan cara melukis atau menggambar wajah manusia dengan cara yang lebih mudah. Cara yang memungkinkan beliau menghindarkan diri dari keharusan mengolah warna kulit manusia yang sulit, cara tanpa tuntutan ketrampilan yang memadai untuk memulas. Yang kemudian gaya gambar kotak-kotaknya ini disebut dengan WPAP atau Wedha’s Pop Art Portrait.
Dalam keadaan seperti itulah kemudian beliau mulai memikirkan cara melukis atau menggambar wajah manusia dengan cara yang lebih mudah. Cara yang memungkinkan beliau menghindarkan diri dari keharusan mengolah warna kulit manusia yang sulit, cara tanpa tuntutan ketrampilan yang memadai untuk memulas. Yang kemudian gaya gambar kotak-kotaknya ini disebut dengan WPAP atau Wedha’s Pop Art Portrait.
Wedha adalah salah seorang ilustrator majalah senior yang sudah
berkiprah dibanyak majalah top Indonesia. Kepiawaiannya itu menggiring
Wedha untuk akhirnya menelurkan sebuah gaya pada karya pop yang akhirnya
sangat digandrungi oleh banyak seniman dan praktisi grafis.
Bapak Wedha Abdul Rasyid |
WPAP Bpk. Wedha |
Oke masuk ke penjelasan teknis dari WPAP..
WPAP ( Wedha’s Pop Art Portrait) adalah gaya ilustrasi potret manusia (biasanya figur-figur terkenal) yang didominasi bidang-bidang datar marak warna depan, tengah dan belakang untuk menimbulkan dimensi, yang dibentuk dari garis-garis imajiner tegas dimana bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya dengan proses tracing kreatif yang tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di trace. Seperti ini contohnya...
WPAP the Beatles |
Agar secara global bentuk wajah yang akan dilukis masih tetap sama, ada 3 pilihan cara yang bisa dilakukan:
1. Membuat sket langsung sambil memandang fotonya
2. Menggunakan proyektor untuk memproyeksikan foto yang akan di lukis pada kanvas atau kertas gambar
3. Tracing
1. Membuat sket langsung sambil memandang fotonya
2. Menggunakan proyektor untuk memproyeksikan foto yang akan di lukis pada kanvas atau kertas gambar
3. Tracing
Pada proses inilah prinsip-prinsip dalam ilmu ukur ruang menurut beliau, yang berperan kuat.
Beberapa prinsip itu adalah :
• Garis lengkung pada hakikatnya adalah gabungan dari garis lurus pendek dalam jumlah tak terhingga.
• Bidang lengkung pada hakikatnya adalah gabungan bidang-bidang datar dalam jumlah tak terhingga
Beberapa prinsip itu adalah :
• Garis lengkung pada hakikatnya adalah gabungan dari garis lurus pendek dalam jumlah tak terhingga.
• Bidang lengkung pada hakikatnya adalah gabungan bidang-bidang datar dalam jumlah tak terhingga
Pewarnaan
warna didasarkan pada 3 komponen, ada warna depan, warna tengah dan belakang. Perbedaan ini cukup untuk menimbulkan dimensi. Dan inilah aturan main yang biasa dipakai dalam mewarnai setiap karya WPAP, walaupun penafsiran atas tataran itu bisa berbeda pada setiap karya. Untuk suatu karya terkadang beliau menganggap kuning sebagai warna depan. Tentu warna tengahnya bisa oranye atau hijau muda sedang untuk warna belakangnya bisa ungu atau coklat. Tetapi di lain waktu warna kuning yang sama bisa diperlakukan sebagai warna tengah. Tentu saja warna putihlah yang dianggap sebagai warna depan dan biru atau hijau sebagai warna belakang.
warna didasarkan pada 3 komponen, ada warna depan, warna tengah dan belakang. Perbedaan ini cukup untuk menimbulkan dimensi. Dan inilah aturan main yang biasa dipakai dalam mewarnai setiap karya WPAP, walaupun penafsiran atas tataran itu bisa berbeda pada setiap karya. Untuk suatu karya terkadang beliau menganggap kuning sebagai warna depan. Tentu warna tengahnya bisa oranye atau hijau muda sedang untuk warna belakangnya bisa ungu atau coklat. Tetapi di lain waktu warna kuning yang sama bisa diperlakukan sebagai warna tengah. Tentu saja warna putihlah yang dianggap sebagai warna depan dan biru atau hijau sebagai warna belakang.
Dikutip dari Bapak Wedha Abdul Rasyid founder WPAP
Next Chapter... Mungkin ada yang masi bingung dan asing, atw bingung aja tp udah pernah denger, atw belum pernah denger dan asing. Makin bingung kaan?? hehehehhh
To the point aja,
Apa itu Vektor Art??
Yupp betul banget! Oh belum yah....
hehehh jangan serius2 bacanya...
Secara umum, dalam dunia desain grafis kita dapat membedakan 2 (dua) ranah besar ragam desain, yaitu desain berbasis vector (vector based design) dan desain berbasis bitmap (bitmap based design).
Mengapa musti ada pembedaan semacam ini? Mungkin Anda bertanya demikian. Well, alasannya adalah, karena memang software desain yang ada menggunakan sistem yang berbeda berdasarkan dua kategori di atas.
Desain berbasis vector menggunakan perhitungan matematis dalam menentukan dan menampilkan obyek-obyek penyusun sebuah desain. Perhitungan matematis ini ini meliputi berbagai parameter penyusun suatu obyek, seperti posisi koordinat, tebal tipisnya garis luar (outline), warna isi (fill) obyek dan berbagai parameter lain. Sehingga untuk melakukan pengeditan terdapat obyek desain berbasis vector sama artinya dengan mengedit parameter penyusunnya.
Sebagai konsekuensinya, desain berbasis vector mempunyai keunggulan di mana Anda bisa mengubah bentuk, ukuran dan berbagai parameter lainnya secara bebas tanpa khawatir akan terjadi penurunan kualitas tampilan maupun kualitas cetaknya. Anda akan temukan tampilan yang senantiasa tajam, jelas dan bagus pada obyek desain berbasis vector. Sifat desain vector yang senantiasa terlihat tajam ini disebut dengan resolution independent (resolusi bebas).
Vector lebih cocok untuk membuat obyek desain berbetuk geometris, seperti kotak, lingkaran, elips dan poligon. Akan relatif sulit untuk membuat desain dengan tekstur kompleksi seperti pada foto menggunakan model vector ini.
Oleh karenanya, desain vector lebih banyak digunakan untuk membuat desain-desain yang menekankan pada soliditas bentuk dan warna, serta fleksibilitas ukuran , seperti desain logo, letterhead, kartun dan sebagainya.
Secara umum, dalam dunia desain grafis kita dapat membedakan 2 (dua) ranah besar ragam desain, yaitu desain berbasis vector (vector based design) dan desain berbasis bitmap (bitmap based design).
Mengapa musti ada pembedaan semacam ini? Mungkin Anda bertanya demikian. Well, alasannya adalah, karena memang software desain yang ada menggunakan sistem yang berbeda berdasarkan dua kategori di atas.
Desain berbasis vector menggunakan perhitungan matematis dalam menentukan dan menampilkan obyek-obyek penyusun sebuah desain. Perhitungan matematis ini ini meliputi berbagai parameter penyusun suatu obyek, seperti posisi koordinat, tebal tipisnya garis luar (outline), warna isi (fill) obyek dan berbagai parameter lain. Sehingga untuk melakukan pengeditan terdapat obyek desain berbasis vector sama artinya dengan mengedit parameter penyusunnya.
Sebagai konsekuensinya, desain berbasis vector mempunyai keunggulan di mana Anda bisa mengubah bentuk, ukuran dan berbagai parameter lainnya secara bebas tanpa khawatir akan terjadi penurunan kualitas tampilan maupun kualitas cetaknya. Anda akan temukan tampilan yang senantiasa tajam, jelas dan bagus pada obyek desain berbasis vector. Sifat desain vector yang senantiasa terlihat tajam ini disebut dengan resolution independent (resolusi bebas).
Vector lebih cocok untuk membuat obyek desain berbetuk geometris, seperti kotak, lingkaran, elips dan poligon. Akan relatif sulit untuk membuat desain dengan tekstur kompleksi seperti pada foto menggunakan model vector ini.
Oleh karenanya, desain vector lebih banyak digunakan untuk membuat desain-desain yang menekankan pada soliditas bentuk dan warna, serta fleksibilitas ukuran , seperti desain logo, letterhead, kartun dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa diperoleh dari kemampuan desain vector:
- Desain vector banyak digunakan untuk membuat desain-desain yang membutuhkan soliditas bentuk, warna dan fleksibilitas ukuran, seperti logo dan letterhead. Dengan menguasai desain vector, Anda akan lebih mampu dalam merancang, membuat atau mengedit desain logo, letterhead dan sebagainya. Di mana, perancangan dan pembuatan logo adalah salah satu kerja kreatif yang pasti akan Anda temui saat berkecimpung dengan dunia desain grafis.
- Desain vector memungkinkan Anda untuk lebih mengeksplorasi kemampuan Anda dalam membuat bentuk, memilih warna, mengatur tata letak (layout) dan berbagai elemen-elemen dasar desain lainnya. Semakin sering Anda melatih membuat desain vector, semakin mahir pula Anda dalam membuat sebuah desain.
- Desain vector memungkinkan Anda menampilkan identitas diri Anda secara personal dalam karya desain yang Anda kerjakan. Mengapa demikian? Hal ini karena sebuah desain vector merupakan sebuah obyek ilustrasi, di mana tak akan pernah ada dua ilustrasi yang bisa benar-benar sama. Sentuhan artistik desainer di belakangnya akan sangat kuat mewarnai tampilan obyek vector bersangkutan. Sehingga, kita akan bisa mengindentifikasikan sebuah karya dengan sosok desainer tertentu. Di sinilah tempat Anda menunjukkan jati diri.
- Desain vector memungkinkan adanya eksplorasi terhadap bentuk dan elemen-elemen desain yang sekiranya tak bisa ditemukan pada pengeditan image bitmap. Di mana, sebuah ilustrasi memberi seorang desainer keleluasaan untuk membentuk dan mengeditnya, sesuai dengan imajinasi dan teknik yang dimilikinya. Batasan yang ada hanyalah soal kreatifitas.
- Desain vector memungkinkan Anda menciptakan karya yang orisinal dan khas dengan sentuhan personal. Inilah sekiranya alasan terkuat mengapa Anda perlu mempertimbangkan untuk berkarya lewat desain vector. Karena melaluinya Anda bisa tunjukkan kepada dunia siapa Anda sebenrnya.
Sekelumit Tentang Dasar-dasar Desain
Secara sederhana, ada 2 (dua) hal pokok yang musti Anda pahami sebelum mulai mendesain, yaitu elemen-elemen desain dan konsep dasar desain. Kita akan mulai terlebih dulu dengan elemen-elemen desain.
Elemen desain adalah apa saja yang menyusun atau menjadi basis sebuah desain. Elemen desain ini sangat beragam jenisnya, Anda pun bisa menambahkan atau mengurangi sesuai kebutuhan dalm pemahaman Anda. Namun, secara garis besarnya ada beberapa elemen desain yang musti Anda pegang, yaitu:
1. Line (Garis)
2. Form & Space (Bentuk & Ruang)
3. Color (Warna)
4. Type (Teks)
5. Texture & Image (Tekstur & Gambar)
6. Balance (Keseimbangan)
7. Contrast (Kontras)
8. Continuity (Kontinuitas)
9. Repetition (Repetisi)
10. Unity (Kesatuan)
Secara sederhana, ada 2 (dua) hal pokok yang musti Anda pahami sebelum mulai mendesain, yaitu elemen-elemen desain dan konsep dasar desain. Kita akan mulai terlebih dulu dengan elemen-elemen desain.
Elemen desain adalah apa saja yang menyusun atau menjadi basis sebuah desain. Elemen desain ini sangat beragam jenisnya, Anda pun bisa menambahkan atau mengurangi sesuai kebutuhan dalm pemahaman Anda. Namun, secara garis besarnya ada beberapa elemen desain yang musti Anda pegang, yaitu:
1. Line (Garis)
2. Form & Space (Bentuk & Ruang)
3. Color (Warna)
4. Type (Teks)
5. Texture & Image (Tekstur & Gambar)
6. Balance (Keseimbangan)
7. Contrast (Kontras)
8. Continuity (Kontinuitas)
9. Repetition (Repetisi)
10. Unity (Kesatuan)
Udah ya jangan panjang-panjang ntar tambah bikin bingung, biar lebih jelasnya baca aja bukunya.;P
Salam Bloggers...;)
Diambil dari buku "Desain Vector dan Tracing dengan Illustrator" by Hasto Suprayogo
Diambil dari buku "Desain Vector dan Tracing dengan Illustrator" by Hasto Suprayogo
Assalamualaikum.. Salam Bloggers, pertama kali menulis buat blog ane nih.. semoga suka dan nyaman dengan tampilan dan user interface dari blog ane :) dan mungkin ada yg selanjutnya pengen memesan vektor wajahnya.
Pertama tama biar kenal dan selanjutnya sayang (apasih) panggil aja ane Koko (Bukan panggilan Cina) heheh
sebagai pemanasan...Ane mau ngejelasin soal Pop art, apa itu Pop Art?
Pop Art’, yaitu salah satu aliran seni visual yang dipopularkan oleh karyawan barat berkaitan seni yang menggambarkan image, objek atau suasana yang berlaku pada masyarakat seharian. Perkataan ‘Pop’, adalah singkatan dari perkataan popular, manakala ‘Art’ adalah seni, maka gerakan seni moden ini adalah peniruan kaedah, gaya dan tema yang popular berkaitan kebudayaan, politik, media massa, karektor komik, pengiklanan dan sains-fiksi.
Gerakan dan gaya seni moden ini juga mementingkan warna yang cerah dan ceria untuk memberi gambaran kehidupan yang indah, harmoni, selaras dan riang sepanjang jaman. Konsep dan rekaan beridentikkan ciri-ciri yang merangkumi berbagai bangsa dan juga budaya setempat. Kreatifitas dan inovasi juga melibatkan subjek flora dan fauna yang diolah dalam bentuk jadi atau diabstrakkan mengikut kreatifitas tersendiri. Perkembangan ide juga melibatkan proses rekaan yang lebih modern dan kontemporer tetapi bersesuaian dengan perkembangan jaman.
Well , itulah secara singkat penjelasan dari Pop Art.
Untuk lebih detailnya silakan cek di wikipedia
Wassalam.. salam sejahtera ;)
Tuesday, December 18, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)